== Selamat Datang di Blog SDN Tambakbayan Ponorogo == == Kritik dan Saran Sangat Kami Harapkan dari Pengunjung == == Terima Kasih Atas Kunjungannya ==

Menyikapi Dunia Maya Dengan Bijak

Berhadapan dengan dunia maya selalu menjadi pedang bermata dua bagi kita. Mengapa? Di satu sisi, dunia maya dengan segala jendela ilmu dan informasinya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan yang mengembangkan pribadi setiap orang yang mengasahnya. Di lain sisi, dunia maya dengan segala unsur yang terkandung dalamnya seakan - akan lihai dalam menggoda pribadi setiap orang untuk akhirnya terjatuh dalam berbagai kebiasaan yang jelek dan tidak jarang akan mengubah banyak pandangan yang baik menjadi buruk. Paradoks ini tentunya menjadi sebuah tantangan bagi para pengguna internet. Yang mana yang kita pilih? atau tepatnya,
bisakah kita mengembangkan diri kita bahkan orang lain dengan benar dengan adanya internet?
Hal inilah yang sering dikumandangkan para warga dunia maya dengan “Internet Sehat”. Internetsehat bukan hanya tentang bagaimana kita menggunakan dunia maya dengan sehat. Namun, seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa dengan penggunaan yang baik bahkan orang lainpun bisa kita bantu untuk berkembang. :) Sehingga menurut saya, internet sehat ada 2 hal, yakni :
  • Pandai dan Bijak menanggapi apa yang dicari ,ditemukan dan dibaca
  • Pandai dan Bijak menuliskan atau menyebarkan apa yang ditemukan
Keduanya dapat disederhanakan dengan ‘etika Dunia Cyber’.
***
Pandai dan Bijak menanggapi apa yang dicari, ditemukan dan dibaca
Hal penting yang sederhana tetapi sering dilupakan para pengguna internet terutama yang baru memulai adalah ‘kamu boleh baca apapun yang menurutmu menambah ilmu tetapi tidak secara otomatis kamu bisa mempercayai 100% akan apa yang kamu baca’. Terkadang ketika kita menemukan sesuatu yang baru dan/atau hebat di internet pastinya serasa hebat dan takjub sampai sampai lupa untuk memeriksa kebenarannya. Hakekat manusia memang seperti itu. :p Namun, tahukah kawan, apapun itu, jika sumbernya bukan berasal dari situs yang memang dapat dipercaya , kamu tidak bisa langsung 100% mempercayainya. Terlebih lagi jika itu merupakan situs blog pribadi. Tidak semua blog pribadi menuliskan sesuatu yang benar - benar berbasis literatur.
Susah memang untuk menemukan yang benarnya. Namun, itulah gunanya berbagai kemudahan diinternet. Kita tidak cuma menemukan satu sumber saja untuk satu kata kunci tetapi ratusan sumber bahkan ribuan. Membaca/mendengar kata ribuan ini pastinya memunculkan rasa malas. Namun, ingatlah ‘no pain , no gain’. Tidak jarang ada orang - orang yang bisa menghabiskan waktunya berjam - jam atau ekstremnya seharian di depan internet. Jika waktu berjam - jam itu hanya dipakai pesbukan maka terlalu sia - sia menurut saya.
Mau sehat dan menjadi hebat melalui internet? Tugas kita yah meninjau berbagai sumber itu. Jika kita malas untuk meng-crosscheck sumber - sumber yang kita temukan, maka tanpa perlu diagnosa lanjut, sudah dapat dipastikan kita ’sakit’ dalam berinternet. ‘Sakit’ karena kita terjangkit informasi - informasi yang ‘mengambang’ di dalam kepala kita. Pesan moralnya, jangan malas!
***

Pandai dan Bijak menuliskan atau menyebarkan apa yang ditemukan
Ketika seseorang mulai mengenal internet, yang sering dilakukan pada umumnya adalah mencari dan membaca. Sama seperti bayi, tidak mungkin bayi langsung bisa bernyanyi, pastinya belajar berbicara dulu. hehe Namun, ketika seseorang mulai merasakan kenyamanan dunia maya dengan segala fasilitasnya maka orang bukan hanya ingin membaca saja tetapi juga ingin ‘didengar’. Itulah mengapa blog adalah sebuah media yang sangat populer di internet.
Lebih jauh, sadarkah teman, apa yang kita tulis dapat memberi pengaruh kepada orang lain. Yah, tentunya kembali lagi ke tagline kita bahwa selalu ada pengaruh positif dan negatifnya. :D Apa yang kita tulis? Mungkin untuk curhat, tidak perlu sumber - sumber literatur hehe. Namun, banyak hal lainnya yang membutuhkan literatur agar tulisan kita tidak dicap HOAX. Sebagai contoh, saya membaca sebuah berita mengenai bangunan kantor DPR miring sampai 7%. Berita ini dilengkapi dengan komentar ‘ahli’ tetapi tidak dengan komentar ahli. Oleh karena saya orang T.sipil, saya mencari tahu ke dosen saya dan ternyata miring 7% bukanlah keadaan dimana bangunan masih berdiri tetapi sudah rubuh bahkan sebelum 7%. hahaha. Inilah satu contoh penting untuk kita memiliki literatur dalam menuliskan informasi. Inilah etika dunia cyber itu. Kita mungkin bisa tenang saja karena orang lain membaca dan menyebarkan tulisan kita. Namun, apa kita tega membiarkan informasi yang salah beredar secara tidak langsung dari tulisan kita.
Tulisan saya di bagian ini bukan mengurungkan niat teman - teman sekalian dalam menyalurkan minat menulisnya tetapi hanya mengingatkan kita, termasuk saya, untuk berhati - hati akan apa yang kita sampaikan.
Berbagai orang besar mengubahkan dunia dengan tulisan - tulisannya. Bayangkan jika tulisan kita juga bisa mengubahkan orang - orang seperti itu. Jadi, menulislah dengan etika :D sehingga ketika orang ngetik di google sebuah kata kunci yang mengarah ke tulisanmu, mereka beroleh sesuatu yang membuat mereka berkembang.
***
Dua hal yang saya kembangkan di atas sangat berguna bagi kita yang suka mengembangkan ilmu pengetahuan melalui internet. Yang terakhir tapi tidak patut untuk dilupakan juga adalah bijaklah dalam memakai waktu untuk berjalan-jalan di dunia maya. Seperti yang ada saya sebutkan di atas bahwa sangat disayangkan menghabiskan waktu seharian hanya untuk mengarungi bentangan jejaring sosial yang itu-itu saja.
Di zaman sekarang dengan perkembangan teknologi informasi yang ada, orang pandai itu banyak dan sudah menjadi biasa. Namun, orang yang pintar karena bijak itu adalah orang yang benar - benar hebat dan patut diacungi jempol.
Selamat berinternet kawan - kawan. Buka jendelamu dan lihat ke luar, banyak hal ada di luar sana. Pandai mencari, bijak memilih, dan santun dalam menyampaikan.

(dipetik dari : http://teknologi.kompasiana.com)
Photobucket

Tidak ada komentar:

Posting Komentar